Bagi pasangan dan individu yang tidak dapat memiliki anak secara alami atau melalui metode reproduksi berbantuan lain, kehamilan pengganti sering kali dianggap sebagai pilihan terakhir. Namun di Indonesia, belum ada regulasi khusus mengenai praktik ini, sehingga status hukum kehamilan pengganti masih belum jelas. Artikel ini menjelaskan jenis-jenis kehamilan pengganti, menguraikan situasi hukum di Indonesia, membandingkan alternatif internasional, mengulas biaya dan risiko medis, serta mengeksplorasi jalur lain untuk membangun keluarga.
Apa Itu Kehamilan Pengganti?
Kehamilan pengganti adalah suatu kesepakatan di mana seorang wanita (surrogate) mengandung dan melahirkan anak untuk orang tua yang diinginkan, lalu hak asuh anak diserahkan kepada mereka setelah kelahiran. Praktik ini mendukung pasangan heteroseksual, pasangan LGBTQ+, dan orang tua tunggal yang menghadapi hambatan medis atau infertilitas.
Surrogasi Tradisional vs Gestasional
Surrogasi tradisional: Sel telur surrogate dibuahi dengan sperma orang tua yang diinginkan atau donor. Karena terjalin hubungan genetik antara surrogate dan anak, komplikasi hukum dan emosional dapat muncul.
Surrogasi gestasional: Embrio yang dibuat dari sel telur orang tua yang diinginkan (atau donor) dan sperma orang tua yang diinginkan ditanamkan ke dalam rahim surrogate. Surrogate tidak memiliki hubungan genetik dengan anak, sehingga lebih banyak menyederhanakan aspek hukum.
Peran Klinik dan Agensi Pendukung
Di negara lain tempat praktik diizinkan, agensi dan klinik berperan dalam:
- Seleksi dan pencocokan surrogate dengan calon orang tua
- Koordinasi prosedur medis (IVF, pemantauan kehamilan)
- Dukungan konseling psikologis dan mediasi konflik
- Bantuan dokumentasi hukum di negara tempat proses berlangsung
Penyedia layanan yang etis akan menjelaskan jadwal, biaya, dan risiko secara transparan sejak awal untuk melindungi semua pihak.
Kehamilan Pengganti di Indonesia: Situasi Hukum
Saat ini Indonesia belum memiliki undang-undang khusus yang mengatur kehamilan pengganti (surrogacy). Kontrak semacam itu biasanya tidak diakui secara hukum dan dapat bertentangan dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang pengasuhan dan adopsi anak. Beberapa lembaga medis menolak melayani prosedur ini, dan calon orang tua dapat menghadapi ketidakpastian hukum serta risiko tidak ada dasar hukum apabila terjadi sengketa.
Karena kekosongan regulasi, sangat penting untuk:
- Mengkonsultasikan rencana dengan pengacara keluarga yang memahami hukum kesehatan dan pengasuhan.
- Memastikan semua dokumen dan perjanjian didaftarkan di notaris untuk meminimalkan perselisihan.
- Memeriksa peraturan daerah atau rumah sakit tertentu yang mungkin memiliki kebijakan internal.
Biaya dan Pembiayaan Kehamilan Pengganti
Total biaya sangat bervariasi tergantung lokasi, klinik, dan paket layanan. Komponen biaya meliputi:
- Prosedur IVF dan pemantauan medis
- Biaya travel dan akomodasi jika dilakukan di luar kota atau luar negeri
- Reimburse biaya medis surrogate (uji kesehatan, vitamin, persalinan)
- Biaya hukum (notaris, penerjemah, pendaftaran Guardian Order jika dilakukan di luar negeri)
- Biaya agensi (jika menggunakan layanan di negara lain yang berizin)
Jika dilakukan di luar negeri, biaya rata-rata bisa mencapai USD 45.000–150.000, tergantung negara. Pembiayaan dapat berupa kredit pribadi, pinjaman khusus kesuburan, atau donasi sukarela melalui platform crowdfunding.
Aspek Medis dan Risiko
Kehamilan pengganti umumnya menggunakan in vitro fertilization (IVF), di mana embrio dibuat di laboratorium lalu ditransfer ke rahim surrogate (Moragianni et al. 2021; Zhang et al. 2020).
Risiko potensial:
- Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), terjadi hingga 5% dari siklus IVF ( Patient.info OHSS).
- Efek samping hormonal seperti perubahan suasana hati, mual, dan kembung ( MedlinePlus 2023).
- Peningkatan risiko kehamilan kembar atau lebih, dengan peluang kelahiran prematur dan preeklamsia lebih tinggi ( WHO 2021).
- Stres psikologis akibat hormon dan tekanan sosial ( Burgio et al. 2022).
Pemantauan medis ketat—termasuk USG rutin, tes laboratorium, dan konsultasi spesialis—penting untuk mendeteksi dan menangani komplikasi secara dini.
Kritik dan Debat Etis
Sebagian pihak menyoroti risiko eksploitasi perempuan dan komodifikasi kehamilan. Ada pula kekhawatiran tentang dampak emosional jangka panjang pada anak dan surrogate.
Pendukung berargumen bahwa dengan seleksi ketat, kompensasi yang wajar (reimburse biaya), dan dukungan hukum serta psikologis, kehamilan pengganti dapat menjadi jalan yang manusiawi bagi mereka yang berjuang membangun keluarga.
Alternatif Internasional: Gambaran dan Regulasi
Beberapa calon orang tua di Indonesia memilih melakukan proses di luar negeri dengan kerangka hukum lebih jelas atau biaya lebih terjangkau. Contohnya:
- Amerika Serikat: Hukum berdasarkan negara bagian; surrogacy komersial diatur di California, Illinois.
- Kanada: Hanya surrogacy altruis; reimburse biaya medis.
- Inggris: Surrogacy altruis diperbolehkan; pembayaran komersial dilarang.
- Yunani: Surrogacy komersial diizinkan dengan kontrak teratur.
- Ukraina: Surrogacy komersial tersedia; risiko politik perlu dipertimbangkan.
- Rusia: Surrogacy altruis dan komersial diizinkan; ada area abu-abu hukum.
- Australia: Surrogacy komersial dilarang; altruis hanya di beberapa negara bagian.
- Brasil: Surrogacy altruis diizinkan dengan persetujuan pengadilan.
- Afrika Selatan: Kontrak harus disetujui pengadilan sebelum proses.
- Jerman: Surrogacy dilarang oleh Undang-undang Perlindungan Embrio.
- Swiss: Surrogacy sepenuhnya dilarang.
- Prancis: Surrogacy dilarang; orang tua harus mencari layanan di luar negeri dan menghadapi prosedur pengakuan kompleks.
Jalur Alternatif untuk Membangun Keluarga
Opsi lain meliputi:
- Adopsi: Proses hukum yang menempatkan anak ke dalam keluarga secara permanen.
- Foster care: Perawatan sementara atau jangka panjang, dikoordinasi oleh dinas sosial.
- Donasi sperma atau sel telur: Diatur oleh Kementerian Kesehatan; donor dan penerima menjalani proses seleksi.
Donasi Sperma sebagai Alternatif: RattleStork
Banyak calon orang tua di Indonesia kini memilih donasi sperma daripada surrogacy. Melalui platform seperti RattleStork, pengguna dapat membuat akun gratis dan memilih dari jaringan donor yang telah diverifikasi.

Kesimpulan
Kehamilan pengganti di Indonesia berada dalam zona abu-abu hukum karena belum ada regulasi khusus. Apakah Anda memilih proses di dalam negeri, melakukan perjalanan ke luar negeri, atau mengeksplorasi opsi lain seperti adopsi atau donasi sperma, penting untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat, menyusun anggaran realistis, dan menjalani pemantauan medis komprehensif demi keberhasilan proses menuju menjadi orang tua.